Rabu, 24 Juli 2013

SHALAT DUA GERHANA

15. SHALAT DUA GERHANA ( Kusufaian ) Shalat kesufaian ialah shalat dua gerhana, yakni shalat karena gerhana bulan dan - gerhana matahari. Kalau gerhana bulan kita lakukan shalat Khusuf, dan kalau gerhana matahari kita lakukan shalat Kusuf kedua shalat ini hukumnya sunnat muakkad. Waktu melakukan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana itu sampai - matahari kembali sebagaimana biasa, atau sampai terbenam. Sedang shalat gerhana - bulan waktunya mulai dari terjadinya gerhana itu sampai terbit kembali, atau sampai - bulan nampak utuh. Cara mengerjakannya : Pertama : Shalat dua raka'at sebagaimana shalat biasa, boleh dilakukan sendiri – sendiri, tetapi - lebih utama dilakukan berjama'ah. Kedua : --- Shalat dua raka'at dengan 4 kali ruku' , dan 4 kali sujud, yakni pada raka'at per - tama sesudah ruku' dan I'tidal membaca surat Fatihah lagi, kemudian terus ruku - sekali lagi, dan i'tidal lagi, kemudian terus sujud sebagaimana biasa. --- Pada raka'at kedua juga dilakukan seperti pada raka'at yang pertama. Dengan - demikian shalat gerhana itu semuanya ada 4 ruku' , 4 Fatihah dan 4 sujud. --- Bacaan fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan dinyaringkan, sedang dalam gerhana matahari tidak dinyaringkan. Dalam membaca surat pada tiap – tiap ra - ka'at disunnatkan membaca surat – surat yang panjang. --- Jika shalat gerhana itu dikerjakan seperti shalat biasa dua raka'at dengan ruku' , - maka tidak ada halangan, yakni cukup sah pula. Lafazh / niatnya (gerhana bulan) : USHALLI SUNNATAL KHUSUUFI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'ALA. ALLAHU - AKBAR. Artinya : “Aku niat shalat Gerhana bulan dua raka'at, karena Allah Ta'ala”. Lafazh / niatnya (gerhana matahari) : USHALLI SUNNATAL KUSUUFI RAK'ATAINI LILLAAHI ATA'ALA. ALLAHU - AKBAR. Artinya : “Aku niat shalat gerhana matahari karena Allah Ta'ala”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar