15.
SHALAT DUA GERHANA
( Kusufaian )
Shalat
kesufaian ialah shalat dua gerhana, yakni shalat karena gerhana bulan
dan - gerhana matahari.
Kalau gerhana bulan kita lakukan shalat
Khusuf, dan
kalau gerhana matahari kita lakukan shalat Kusuf
kedua shalat
ini hukumnya sunnat muakkad.
Waktu
melakukan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana itu
sampai - matahari kembali sebagaimana biasa, atau sampai terbenam.
Sedang shalat gerhana - bulan waktunya mulai dari terjadinya
gerhana itu sampai terbit kembali, atau sampai - bulan nampak
utuh.
Cara mengerjakannya :
Pertama :
Shalat dua raka'at sebagaimana shalat biasa, boleh
dilakukan sendiri – sendiri, tetapi - lebih utama dilakukan
berjama'ah.
Kedua :
--- Shalat dua raka'at dengan 4 kali ruku' , dan 4 kali sujud,
yakni pada raka'at per - tama sesudah ruku' dan
I'tidal membaca surat Fatihah lagi, kemudian terus ruku -
sekali lagi, dan i'tidal lagi, kemudian terus sujud sebagaimana
biasa.
--- Pada
raka'at kedua juga dilakukan seperti pada raka'at yang pertama.
Dengan - demikian shalat gerhana itu semuanya ada 4
ruku' , 4 Fatihah dan 4 sujud.
---
Bacaan fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan
dinyaringkan, sedang dalam gerhana matahari tidak
dinyaringkan. Dalam membaca surat pada tiap – tiap ra -
ka'at disunnatkan membaca surat – surat yang panjang.
--- Jika shalat gerhana itu
dikerjakan seperti shalat biasa dua raka'at dengan ruku' , -
maka tidak ada halangan, yakni cukup sah pula.
Lafazh /
niatnya (gerhana bulan) :
USHALLI SUNNATAL KHUSUUFI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'ALA. ALLAHU -
AKBAR.
Artinya :
“Aku niat
shalat Gerhana bulan dua raka'at, karena Allah Ta'ala”.
Lafazh / niatnya (gerhana
matahari) :
USHALLI SUNNATAL
KUSUUFI RAK'ATAINI LILLAAHI ATA'ALA. ALLAHU - AKBAR.
Artinya :
“Aku niat shalat gerhana matahari
karena Allah Ta'ala”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar