BAB V
SHALAT BAGI ORANG YANG SAKIT
Orang yang sakit wajib pula mengerjakan shalat, selama akal
dan ingatannya - masih sadar :
1. Kalau tidak dapat
berdiri, boleh mengerjakan sambil duduk.
a. Cara mengerjakan ruku'nya ialah dengan
membungkuk sedikit. b.
Cara mengerjakan sujudnya, seperti cara mengerjakan sujud biasa.
2. Jika tidak
dapat duduk, boleh mengerjakannya dengan cara dua belah kakinya di
- arahkan ke arah qiblat, kepalanya ditinggikan dengan alas
bantal dan mukanya di - arahkan keqiblat.
a. Cara mengerjakan rukunya, cukup
menggerakkan kepala kemuka.
b. Sujudnya mengerakkan kepala lebih ke muka dan lebih ditundukkan.
3. Jika duduk
seperti biasa dan boleh berbaring dengan seluruh anggota badan dan di
- hadapkan qiblat. Ruku' dan sujudnya cukup mengerakkan
kepala, menurut kemam - puannya.
4. Jika tidak
dapat mengerjakan dengan cara berbaring seperti tersebut diatas, maka
- cukup dengan isyarat, baik dengan kepala maupun dengan
mata. Dan jika semuanya - tidak mungkin, maka boleh dikerjakan
dalam hati, selama akal dan jiwa masih ada.
Kamis, 29 Mei 2014
Rabu, 28 Mei 2014
A. SHALAT JENAZAH
A. SHALAT JENAZAH
1. Syarat – syarat shalat jenazah :
a. Shalat
jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup
'aurat, - suci dari hadas besar dan kecil, suci badan,
pakaian dan tempatnya serta mengha - dap qiblat.
b. Mayit
sudah dimandikan dan dikafani.
c. Letak mayit
sebelah kiblat orang yang meyalatinya, kecuali kalau shalat dilaku
- kan di atas kubur atau shalat ghaib.
2. Rukun dan cara mengerjakan shalat
jenazah :
Shalat jenazah tidak dengan
ruku' dan sujud serta tidak dengan adzan dan iqa -
mat , dan caranya sebagai berikut :
Setelah berdiri sebagaimana mestinya akan
mengerjakan shalat , maka :
a. Niat , menyengaja melakukan shalat atas mayit dengan empat
takbir, menghadap - qiblat karena Allah.
Lafazh niatnya :
Untuk mayat laki – laki :
USHALLII
'ALAA HAADZAL MAYYITI ARBA'A TAK BIIRAATIN FAR -
DLAL KIFAAYATI (MA'MUUMAN/IMAAMAN) LILLAAHI TA'AALAA.
- ALLAHU AKBAR.
Artinya :
''Aku niat shalat atas mayit ini
empat Takbir fardlu kifayah karena Allah. - Allahu
Akbar.
Untuk mayit perempuan :
USHALLI 'ALAA HAADZAL
MAYYITATI ARBA'A TAK BIIRATIN FAR - DLAL
KIFAAYATI (MA'MUUMAN/IMAAMAN) TA'AALA. ALLAHU AK -
BAR.
b. Setelah takbiratul
ihram, yakni setelah mengucapkan ''ALLAHU AKBAR'' ber -
samaan dengan niat, sambil meletakkan tangan kanan diatas tangan
kiri diatas pe - rut (sedakep), kemudian membaca surat
Fatihah (tidak membaca surat yang lain). - Setelah membaca
Fatihah terus takbir membaca ''ALLAHU AKBAR''.
c. Setelah takbir yang kedua, terus membaca shalawat atas Nabi
sbb, :
ALLAHUMMA
SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN.
Artinya :
''Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad''.
Lebih sempurna bacalah shalawat sbb. :
ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN WA ALAA
AALI - MUHAMMADIN KAMAA SHALLAITA 'ALAA
IBRAAHIIMA WA'ALAA - IBRAAHIIMA WA'ALAA AALI
IBRAAHIIMA WABAARIK 'ALAA MU - HAMMADIN
WA'ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA -
'ALAA IBRAAHIIMA WA'ALAA AALI IBRAAHIIMA FIL 'AALAMIINA
- INNAKA HAMIIDUM MAJIIDUN.
Artinya :
''Ya
Allah, berilah shalawat atas Nabi dan atas keluarganya, sebagaimana
Tuahn - pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Dan limpahilah ber - kah atas Nabi Muhammad dan
para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah mem - berikan
berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Di seluruh alam ini
Tu - hanlah yang terpuji Yang Maha Mulia''.
d. Setelah takbir yang ketiga, kemudian
membaca do'a sekurang – kurangnya sbb. :
ALLAAHUMMAGHFIR LAHUU WARHAMHU WA'AAFIHI WA'FU ANHU.
Artinya :
''Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan
maafkanlah dia''.
Lebih
sempurna membaca do'a sbb. :
ALLAAHUMMAGHFIR LAHU (LAHAA) WARHAMHU (HA) WA'AAFIHI -
(HA) WA'FU 'ANHU (HA) WAKRIM NUZUULAHU (HA)
WAWASSI' MA - DKHALAHU (HA) WAGHSILHU (HA) BIL
MAA-I WATS TSALJI WAL - BARADI WANAQQIHI (HA)
MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAQQATS- TSAUBUL ABYADLU MINAD
DANASI WABDILHU (HA) DAARAN KHAI - RAN MIN
DAARIHII (HA) WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI (HA) -
WAZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI (HA) WAQIHI (HA)
FITNATAL - QABRI WA'ADZAABAN NAARI.
Artinya :
''Ya
Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan
ampumnilah - dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya,
dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air,
salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagai -
mana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah
baginya rumah yang- lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan
gantikanlah baginya ahli keluarga yang - lebih baik dari
pada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah (hindarkanlah) ia
- dari siksa kubur, dan adzab api neraka''.
Keterangan :
Jika mayit perempuan
lafazh lahu menjadi lahaa dan seterusnya.
Jika mayit anak – anak do'anya
sbb, :
ALLAAHUMMAJ'ALHU
FARATHAN LI-ABAWAIHI WASALAFAN WADZU - KHRAN
WA'IZHATAN WA'TIBAARAN WASYAFII'AN WATSAQQIL BIHI -
MAWAAZIINAHUMAA WAFRIGHISHSABRA 'ALAA QULUUBIHIMAA WA -
LAA TAFTINHUMAA BA'DAHU WALAA TAHRIMNAA AJRAHU.
Artinya :
''Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi
ayah bundanya dan - sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan,
dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa- 'at bagi orang tuanya.
Dan beratkanlah timbangan ibu bapanya. Dan janganlah menja -
dikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalkannya, dan janganlah
Tuhan menghala - ngi pahala kepada dua orang tuanya''.
f. SELESAI TAKBIR KEEMPAT,
MEMBACA DO'A SBB.:
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHU WALAA
TAFTINNAA BA' - DAHU WAGHFIR LANAA WALAHU.
Artinya :
''Ya
Allah, janganlah kiranya, pahalanya tidak sampai kepada kami
(janganlah - Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan
janganlah Engkau meluputkan kami - fitnah sepeninggalnya, dan
ampunilah kami dan dia''.
Lebih sempurna dan lengkap
membaca do'a sbb,:
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA
AJRAHU WALAA TAFTINNAA BA'DA - HU WAGHFIR LANAA
WALAHU WALI IKHWAANINAL LADZIINA SABA- QUUNA BIL
IIMAANI WALAA TAJ'AL FII QULUUBINAA GHILLAN LIL-
LADZIINA AAMANUU RABBANAA INNAKA RA'UU FUR RAHIIMUN.
Artinya :
''Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami,
dan janganlah - Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan
ampunilah kami dan dia, dan bagi - saudara – saudara kita
yang mendahului kita dengan iman, dan janganlah Engkau men -
jadikan unek – unek/gelisah dalam hati kami dan bagi orang –
orang yang beriman. Wa - hai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang''.
g.
KEMUDIA (SELESAI) MEMBERI SALAM SAMBIL MEMALINGKAN MUKA -
KEKANAN KE KIRI DENGAN UCAPAN SBB, :
ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Artinya :
''Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian''.
B. SHALAT
GHAIB.
Bila ada keluarga atau hanadai tolan yang
meninggal ditempat yang jauh dari - sanak saudaranya, maka
disunatkan juga kita melakukan shalat ghaib atas mayat itu -
tersebut walaupun sudah lewat seminggu atau lebih. Shalat ghaib pada
mayit itu adalah - shah, sebagaimana shalat jenazah biasa.
Bacaanya sama saja dengan shalat jenazah yang
bukan ghaib, hanya niatnya saja - disebutkan atas mayit ghaib,
yakni dengan lafazh : USHALLI ALAL MAYYITIL - GHAAIBI
ARBA'A TAKBIIRATTIN FARDLAL KIFAAYATI (MA'MUUMAN / -
IMAAMAN) LILLAAHI TA'AALAA ALLAAHU AKBAR.
Atau dengan
menjelaskan nama mayit tersebut, misalnya :
USHALLI 'ALAA
MAYYITI (NANANG SETIA BUDI) AL GHAAIBI ARBA'A -
TAKBIIRAATIN, FARDLAL KIFAAYATI LILLAAHI TA'AALAA. ALLAHU
- AKBAR.
Do'a sesudah
shalat jenazah :
Setelah selesai salam, kemudian membaca bersama sama Surat
Fatihah, kemudian - imam membaca do'a sbb :
BISMILLAAHIRRAHMANIRRAHIIM.
ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA
SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA'ALAA - AALI MUHAMMADIN.
ALLAAHUMMA BIHAQQIL FAATIHATI (HAADZI - HIL MAYYITATI
kalau perempuan) MINAN NAARI. ALLAAHUMMA 'AN - ZILIR
RAHMATA WAL MAGHFIRATA 'ALAA HAADZAL MAYYITI (HAA -
DZIHIL MAYYITATI) WAJ'AL QABRA HU (HA) RAUDLATAN MINAL
JA - NNATI WALAA TAJ'ALHU (HA) HUFRATAN MINAN
NIIRAANI. WASHA - LLALLAAHU 'ALAA KHAIRI KHALQIHI
SAYYIDINAA MUHAMMADIN - WA 'ALAA AALIHI WASHAHBIHII
AJMA'IINA. WALHAMDU LILLAAHI - RABBIL AALAMIINA.
Artinya :
''Ya Allah, curahkanlah rahmat atas
junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada - keluarga Nabi
Muhammad. Ya Allah, dengan berkahnya surat Al-Fatihah, bebaskanlah -
dosa kami dan dosa mayit ini dari siksaan api neraka.''
''Ya
Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada mayit ini. Dan
jadi - kanlah tempat kuburnya taman yaman dari surga dan
janganlah Engkau menjadikan - kuburnya itu lubang jurang neraka.
Dan semoga Allah memberi rahmat kepada semulia - mulia makhlukNya
yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya serta sa -
habat – sahabatnya sekalian, dan segala puji bagi Allah Tuhan seru
sekalian alam''.
BAB VI SHALAT - SHALAT SUNNAT
BAB VI. SHALAT - SHALAT SUNNAT.
1. SHALAT RAWATIB.
Shalat rawatib ialah shalat
sunnat yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat - fardlu.
Seluruh dari shalat rawatib ini 22 raka'at, yaitu :
2,
raka'at sebelum shalat shubuh (sesudah shalat shubuh tidak ada sunnat
ba'diyah).
2, raka'at sebelum shalat
zhuhur, 2 atau 4 raka'at sesudah shalat zhuhur.
2, raka'at atau 4 raka'at sebelum shalat
'ashar, (sesudah shalat 'ashar, tidak tidak - ada
sunnat ba'diyah).
2, raka'at sesudah shalat maghrib.
2, raka'at sbelum shalat 'Isya.
2, raka'at sesudah shalat 'Isya.
Diantara shalat
– shalat tersebut ada yang dinamakan ''sunnat mu'akkad'' artinya-
sunnat yang kuat, yaitu : 2 raka'at sebelum shalat zhuhur, dengan
niatnya :
USHALLI SUNNATAZH
ZHUHRI RAK'ATAINI QABLIYYATAN LILLAAHI TA' - ALAA.
ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat sebelum
zhuhur dua raka'at karena Allah ta'ala. Allahu Akbar.
2, raka'at sesudah zhuhur, dengan niatnya :
USHALLI SUNNATAZH ZHUHRI RAK'ATAIN BA'DIYYATAN LILLAAHI
TA'ALLA. ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku
niat shalat sunat sesudah zhuhur dua raka'at karena Allah ta'ala.
Allahu Akbar
2, raka'at sebelum 'ashar, dengan
niatnya :
USHALLI SUNNATAL 'ASHRI
RAK'ATAINI QABLIYYATAN LILLAHI TA'ALAA. - ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat sebelum
ashar dua raka'at karena Allah ta'ala. Allahu Akbar.
2, raka'at sesudah maghrib, dengan niatnya :
USHALLI SUNNATAL MAGHRIBI RAK'ATAIN BA'DIYYATAN LILLAAHI
TA'ALAA ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat sesudah maghrib dua raka'at karena Allah
ta'ala. Allahu - Akbar.
2,
raka'at sebelum shalat 'Isya, dengan niatnya :
USHALLI SUNNATAL 'ISYAA-I RAK'ATAIN QABLIYYATAN LILLAAHI TA'ALAA.
ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat
sebelum 'Isya dua raka'at karena Allah ta'ala. Allahu Akbar.
2, raka'at sesudah shalat 'Isya, dengan
niatnya :
USHALLI SUNNATAL 'ISYAA-I RAK'ATAIN
BA'DIYYATAN LILLAAHI TA'ALAA. - ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat sesudah 'Isya dua raka'at
karena Allah ta'ala. Allahu Akbar.
a.
Keuntungan shalat sunat sebelum shubuh :
Nabi Muhammad saw bersabda sbb :
''AN
'AISYATA RADLIYALLAAHU 'ANHAA, 'ANIN NABIYYI SAW QAALA : -
RAK'ATAL FAJRI KHAIRUN MINADDUN-YA WAMAA FIIHAA''.
Artinya :
Dari Aisyah r a bahwa Nabi saw telah bersabda : Dua Raka'at
fajar (Shalat sunat - yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih
baik dari pada dunia dan seisinya''.
(H R Muslim).
2, raka'at shalat sunat fajar, dengan niatnya :
USHALLI SUNNATAL FAJRI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'ALAA.
ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat fajar dua raka'at karena Allah ta'ala. Allahu
Akbar.
2, raka'at shalat
sunat sebelum shibuh, dengan niatnya :
USHALLI SUNNATASH
SHUBHI RAK'ATAINI QABLIYYATAN LILLLAAHI TA'AA- LAA. ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat sebelum
shubuh dua raka'at karena Allah ta'ala. Allahu - Akbar.
b. Keuntungan shalat sunat sebelum dan
sesudah zhuhur, dinyatakan oleh Nabi Mu - hammad
dengan sabdanya :
'ANIBNI 'UMARA RADLIYALLAHU ANHU, QAALA : ''SHALLAITU MA'A RA
- SUULILLAHI SAW RAK'ATAIN QABLAZH ZHUHRI WARAK'ATAINI
BA'DAH - AA WARAK'ATAINI BA'DAL JUM'ATI WARAK'ATAINI BA'DAL
'ISYAA-i''.
Artinya :
Dari Ibnu Umar r a ia berkata : Pernah saya shalat
bersama Rasulullah saw dua - raka'at sebelum zhuhur dan dua
raka'at sesudah zhuhur, dan dua raka'at sesudah Jum'- at dan dua
raka'at sesudah 'Isya''.
(H R Bukhari dan Muslim)
Shalat – shalat tersebut, yang dikerjakan sebelum shalat
fardlu dinamakan ''Qabli - yyah'', dan yang dikerjakan sesudah
shalat fardlu dinamakan ''Ba'diyyah''.
a. Niatnya menurut macam shalatnya.
b. Tidak dengan adzan dan iqamah.
c.
Dikerjakan tidak dengan berjam'ah.
d.
Bacaannya tidak dinyaringkan.
e. Jika
lebih dari dua raka'at, tiap – tiap dua raka'at satu salam.
f. Diutamakan sebaiknya
tempat mengerjakan pindah bergeser sedikit dari tempat -
shalat fardlu yang baru dikerjakan.
- herursfineartsrisalahtuntunanshalat.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)